Kamis, 17 Februari 2011

IMAMAH VERSI SYI'AH

PRINSIP SYI'AH TENTANG IMAMAH bag. 2

1. Para imam memiliki sifat ma'shum (tidak pernah berbuat kesalahan)


Di dalam kitab Mizanul Hikmah 1/174, muhammad Ar Rayyi Asy Syahri menyebutkan bahwa salah satu syarat imamah dan kekhususan imam yaitu: "Telah diketahui bahwa dia adalah seorang yang ma'shum dari seluruh dosa, baik dosa kecil maupun besar, tidak tergelincir di dalam berfatwa, tidak salah dalam menjawab, tidak lalai dan lupa serta tidak lengah dengan satu perkara dunia pun."Disebutkan dalam Ushulul Kaafi bahwa Imam Ja'far Ash Shadiq berkata: "Kami adalah gudang ilmunya Allah dan kami penerjemah perintah Allah serta kami kaum yang ma'shum. Diwajibkan taat kepada kami, dan dilarang menyelisihi kami dan kami menjadi saksi atas perbuatan manusia di langit dan di atas bumi." (Ushulul Kaafi hal 165)

2. Para imam mengetahui perkara yang ghaib

Al Majlisi di dalam kitab Biharul Anwar 26/109 menulis sebuah bab yaitu: "Bab: Bahwa mereka (para imam) tidak terhalangi untuk mengetahui perkara ghaib di langit dan di bumi, jannah dan jahannam. Seluruh perbendaharaan langit dan bumi diperlihatkan kepada mereka dan mereka pun mengetahui apa yang terjadi dan akan terjadi sampai hari kiamat."

3. Para imam memiliki sejumblah hukum syariat yang tidak di ketahui umat islam


Di dalam Ushulul Kaafi 1/192, Al Kulani menyebutkan bahwa setelah meninggalnya Nabi, sebenarnya pensyariatan hukum itu belum sempurna. Bahkan sejumblah syariat diwasiatkan rosul kepada Ali. Kemudian Ali menyampaikan sebagiannya sesuai dengan masanya. sampai akhirnya beliau wasiatkan kepada imam selanjutnya. Demikian seterusnya sampai imam yang masih bersembunyi (Imam Mahdi).

4. Para imam akan bangkit setelah kematiannya untuk menegakkan hukum had di muka bumi sebelum hari kiamat (Aqidah Raj'ah)


Raj'ah- semacam reinkarnasi- yaitu kembali hidup dari kematian sebelum hari kiamat. Raj'ah akan dialami oleh imam terakhir mereka yang disebut dengan "Al Qaim", dan keluar dari sirdap (tempat persembunyian) dan akan menyembelih semua lawan politiknya dan akan mengembalikan kepada orang-orang syi'ah hak-hak mereka yang telah dirampas oleh kelompok-kelompok lain sepanjang abad (Al-khutut Al-'aridah, Muhibuddin Al Khatib). Al Murtadha mengatakan dalam bukunya Al Masail An Nashiriah, "Bahawa Abu Bakar, umar, akan disalib di sebuah pohon, di masa bangkitnya Al Mahdi imam mereka yang ke-12 yang dijuluki Qa'im Alu Muhammad, dimana pohon itu masih hidup dan masih segar sebelum dipakai menyalib dan akan mengering dan mati setelah digunakan untuk penyaliban (Awailu Maqalat, Al Mufid-seorang ulama syiah-).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar